Powered by Blogger.
Hakikat Jati Diri Manusia

Manusia adalah satu-satunya makhluk Allah yang sanggup memikul ‘amanah berat’ yang tidak mampu dilakukan oleh makhluk-makhluk besar seperti langit, bumi, dan gunung-gunung. Padahal makhluk yang bernama manusia ini berjatidiri dzalum (amat zalim) dan jahul (amat bodoh). Allah berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah tawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung. Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (al-Ahzab: 72)
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di berkata, “Allah mengangkat permasalahan amanah yang Dia amanahkan kepada para mukallafin (makhluk yang dibebani hukum syariat), iaitu amanah menjalankan segala yang diperintahkan dan menjauhi segala yang diharamkan, baik dalam keadaan nampak maupun tidak nampak. Dia tawarkan amanah itu kepada makhluk-makhluk besar; langit, bumi, dan gunung-gunung sebagai tawaran pilihan, bukan keharusan, ‘Bila engkau menjalankan dan melaksanakannya niscaya ada pahala bagimu, dan bila tidak niscaya kamu akan dihukum.’ Maka makhluk-makhluk itu pun enggan untuk memikulnya karena khuatir akan mengkhianatinya, bukan karena menentang Rabb mereka dan bukan pula karena tidak perlu terhadap pahala-Nya. Kemudian Allah tawarkan kepada manusia, maka ia pun siap menerima amanah itu dan siap memikulnya dengan segala kezaliman dan kebodohan yang ada pada dirinya. Maka amanah berat itu pun akhirnya dipikul olehnya.” (Taisirul Karimirrahman, hlm. 620)
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana, tidak akan membiarkan manusia menharungi kehidupan dengan memikul amanah berat tanpa bimbingan Ilahi. Maka Dia pun mengutus para rasul sebagai pembimbing mereka dan menurunkan Kitab Suci (Al-Quran) agar manusia berpegang teguh dengannya dan mengambil petunjuk darinya. Allah berfirman:
“Sungguh Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata, serta Kami turunkan bersama mereka Kitab Suci dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.” (al-Hadid:25)



0 comments:

Post a Comment