Powered by Blogger.
Tragedi Oktober - Awie


Tak sanggup lagi aku

Mengenang kisah lalu

Keganasan mnghantui diriku

Biarkan ia pergi

Menjadi satu misteri

Bagai kan tiada hati yang peduli

*Tidak mahu ku ingat lagi

Apa yang telah terjadi

Tragedi oktober

Sesalan aku hanya

Untuk mu sayang

Ampunilah segala dosa-dosa ku

Tidak sengaja aku mengasari dirimu

bagi ku kau bukan lah

Lawanku

Kekasihku........

Hanya satu ku pinta

Kejujuran darimu

Berilah pluang hidupmu

Aku rela bersama

Meranjau onak duka

Agar berkekalan hendaknya

Ulang *(3x)


Tujuh Amalan Membinasakan

Dari Abu Hurairah R.A bahwa Rasulullah S.A.W bersabda:
“Hendaklah kalian menghindari tujuh dosa yang dapat menyebabkan kebinasaan.” Dikatakan kepada beliau, “Apakah ketujuh dosa itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Dosa menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah untuk dibunuh kecuali dengan haq, memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan pertempuran, dan menuduh wanita mukminah baik-baik berbuat zina.” (HR. Al-Bukhari no. 2560 dan Muslim no. 129)
Penjelasan:
Ini adalah 7 dosa besar yang membinasakan. Seperti yang diketahui bahwa dosa-dosa besar itu tidak terbatas pada 7 amalan ini saja, akan tetapi masih banyak dosa besar lainnya yang tersebut dalam hadis-hadis yang lain. Di antaranya adalah hadis Abi Bakrah R.A dia berkata: Nabi S.A.W bersabda:
“Apakah kalian mahu aku beritahu dosa besar yang paling besar?” Beliau menyatakannya tiga kali. Mereka menjawab: “Mahu, wahai Rasulullah”. Maka Baginda bersabda: “Menyekutukan Allah, derhaka kepada kedua orang tua”. Lalu Baginda duduk dari sebelumnya berbaring kemudian melanjutkan sabdanya: “Ketahuilah, juga ucapan dusta.” (HR. Al-Bukhari no. 2460 dan Muslim no. 126)
Syirik Kepada Allah.
Dalam hadis Abu Hurairah di atas, Nabi S.A.W memulai penyebutan 7 dosa yang membinasakan dengan menyebutkan syirik kepada Allah karena dia merupakan dosa yang terbesar. Syirik adalah mempercayai Allah mempunyai tandingan dalam rububiah-Nya, uluhiah-Nya, serta dalam nama-nama dan sifat-sifatNya. Seperti menyerahkan ibadah kepada selain Allah, baik seluruh ibadah mahupun sebagian di antaranya. Allah Azza wa Jalla berfirman:
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya syurga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al-Maidah: 72)
Di antara bentuk syirik akbar adalah ruku’ dan sujud kepada makhluk, baik yang masih hidup mahupun yang telah meninggal. Contoh lain adalah tawaf dan berdiam di kubur orang saleh, bernazar dan menyembelih untuk makhluk, memohon bantuan dan perlindungan kepada makhluk dalam perkara yang hanya Allah yang bisa memberikannya, seperti dalam hal turunnya hujan, menyembuhkan orang yang sakit, dan semacamnya. Jika seorang hamba melakukan salah satu dari amalan ini dan yang seumpama dengannya maka dia telah terjatuh ke dalam amalan syirik akbar, dan Allah tidak akan mengampuninya jika dia meninggal dalam keadaan belum bertaubat.
Sihir
Semua sihir dan magic sebenarnya sudah termasuk ke dalam kesyirikan. Akan tetapi Allah Ta’ala menyebutkannya secara tersendiri di sini untuk menunjukkan besarnya dosa sihir ini. Hal itu karena sihir bukan hanya merosak pelakunya akan tetapi kebanyakannya juga akan merosak orang-orang yang ada di sekitarnya. Hakikat dari sihir adalah seorang penyihir meminta bantuan dan perlindungan kepada jin-jin kafir untuk melakukan sesuatu yang di luar kebiasaan manusia biasa, dengan syarat si penyihir tersebut harus jin-jin tersebut. Oleh kerana itu, Allah Ta’ala menjadikan semua bentuk sihir adalah pengajaran dari syaitan dalam firman-Nya:
“Hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia.” (QS. Al-Baqarah: 102)
Allah Ta’ala juga berfirman:
“Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat.” (QS. Al-Baqarah: 102)
Al-Hasan Al-Bashri berkata menafsirkannya, “Penyihir itu tidak mempunyai agama.”
Dan Imam Ahmad telah menegaskan bahwa siapa saja yang mempelajari atau mengajarkan sihir maka dia telah kafir dengannya.”
Membunuh Tanpa Hak
Dosa yang membinasakan ketiga adalah membunuh jiwa tanpa hak. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.” (QS. Al-Isra`: 33)
Allah Azza wa Jalla juga berfirman:
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. An-Nisa`: 93)
Dari Abdullah bin ‘Umar R.A dia berkata: Rasulullah S.A.W bersabda:
“Seorang mukmin masih dalam kelonggaran agamanya selama dia tidak menumpahkan darah haram tanpa alasan yang dihalalkan.” (HR. Al-Bukhari no. 6355)
Di antara membunuh tanpa hak adalah membunuh orang kafir dzimmi, kafir mu’ahad, dan kafir musta`man.
Di antara bentuk membunuh dengan hak 3 jenis pembunuhan yang tersebut dalam hadis Abdullah bin Mas’ud R.A dia berkata: Rasulullah S.A.W bersabda:
“Tidak halal darah seorang muslim yang telah bersaksi bahwa tiada sembahan yang berhak untuk disembah selain Allah dan aku adalah utusan Allah, kecuali satu dari tiga orang berikut ini: Seorang yang sudah bernikah yang berzina, seseorang yang membunuh orang lain, dan orang yang keluar dari agamanya, memisahkan diri dari jama’ah (murtad).” (HR. Al-Bukhari no. 6370 dan Muslim no. 3175)
Memakan Harta Riba
Memakan harta riba dan bergelut dengannya adalah dosa yang sangat besar. Allah Azza wa Jalla berfirman:
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (QS. Al-Baqarah: 275-276)
Dari Jabir bin Abdillah R.A dia berkata:
“Rasulullah S.A.W melaknat pemakan riba, orang yang menyuruh makan riba, juru tulisnya dan saksi-saksinya.” Beliau bersabda, “Mereka semua sama.” (HR. Muslim no. 2995)
Memakan Harta Anak Yatim
Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” (QS. An-Nisa`: 10)
Ayat di atas tegas menyebutkankan memakan atau menghabiskan harta anak yatim adalah dosa besar. Oleh sebab itu, Allah Ta’ala telah memerintahkan untuk berbuat baik kepada anak-anak yatim di dalam firman-Nya:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin.” (QS. An-Nisa`: 36)
Dari Sahl bin Sa’ad R.A dia berkata: Rasulullah S.A.Wbersabda:
“Aku dan orang-orang yang mengurusi anak yatim dalam surga akan dekat seperti ini.” Beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah lalu beliau membuka sedikit di antara keduanya.” (HR. Al-Bukhari no. 4892)
Lari Dari Medan Jihad
Allah Ta’ala berfirman memberikan ancaman:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.” (QS. Al-Anfal: 15-16)
Menuduh Seseorang Berzina Tanpa Saksi
Allah Azza wa Jalla berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka akan dila’nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar, pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yag setimpal, dan tahulah mereka bahwa Allah-lah yang Benar, lagi Yang menjelaskan (segala sesutatu menurut hakikat yang sebenarnya).” (QS. An-Nur: 23-25)
Allah Ta’ala juga berfirman:
“Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) lapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik. kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nur: 4-5)

Akulah Yang Bisa - Angkasa


Hidup ini Satu kali
Hanya untuk Bahagiakanmu
Jiwa ini Milik kamu
Kupastikanlah Untukmu

Bersamaku kau bahagia
Takkan pernah kau sesali
Dua hati satu jiwa
Kuyakinkanlah untukmu

Semua cinta… semua rasa…
Kupersembahkan padamu

Aku hanya bisa
Mencintai kamu
Aku hanya bisa
Bahagiakan kamu

Aku hanya bisa
Aku hanya bisa

Aku hanya bisa
Mencintai kamu
Aku hanya bisa
Bahagiakan kamu

Aku hanya bisa
Aku hanya bisa

Aku hanya bisa


Mengapa Bunga Di Petik Orang - A.Ramli


Mangapa sang bunga di puja

Kerana wajahmu jelita

Mengapa disayang-sayang

Kerana sudah berkembang-kembang

Andainya sang bunga dah layu

Tentulah kumbang jadi rindu

Terbang cari yang baru

Bukanlah itu maksud hatiku

Memang bunga sedang kembang

Menjadi impian sang kumbang

Kumbang datang cari bunga

Madu diseri lalu pergi

*Kalau bunga dalam taman

Mudahlah layu gugur berderai

Tapi bunga dlm hati tetap berseri

Dan mewangi

Jikalau madunya dah hilang

Sang kumbang tetap kasih sayang

Jikalau layu terkulai

Ku semat indah di dalam hati

Ulang *

Aduhai kumbang pun berseri

Tikamu aku simpan selalu

Sebagai cahaya pelita

Cemerlang indah dilubuk jiwa


7 Golongan Yang Allah Naugi Di hari Kiamat

7 Golongan Yang Allah Naungi di Hari Kiamat
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya":
1. Pemimpin yang adil.
2. Pemuda yang membesar di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya'.
3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah.
5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.
6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
7. Orang yang berzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.”
(HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)
Penjelasan:
Ketujuh orang yang tersebut dalam hadits di atas, walaupun lahiriah amalan mereka berbeza-beza bentuknya, akan tetapi semua amalan mereka itu mempunyai satu sifat yang sama yang membuat mereka semua mendapat naungan Allah Ta’ala. Sifat itu adalah mereka sanggup menyelisihi dan melawan hawa nafsu mereka demi mengharapkan keridhaan Allah dan ketaatan kepada-Nya.

Gurauan Berkasih - Achik Dan Nana


Usik mengusik, semakin lama menjadi rindu
Hati merindu, asyik merindu
Tersentuh rasa, tidak terduga timbullah sayang
Andai tak jumpa, menjadi dendam

Gurau gurauan masih terasa dalam bayangan
Setiap detik ingin bersama memadu kasih
Apakah hati dah gila bayang
Merindu kasih, darimu sayang

Andai ketara rajuk dihati
Jangan sampai merosak cinta
Andai payah merawat rindu
Hadirlah hadirlah sayang

Rindu dendam bisa terubat
Andai sudah bertentang mata
Pasti kasih berpadu
Terlerai rindu di hati

Indah dirasa
Waktu berkasih
Kita saling merayu
Merindu di angin lalu

Ingin ku sentuh hatimu sayang dalam rinduku
Moga kau tahu hebatnya cinta di hati ini
Sekian lama, memendam cinta
Payah ku rasa menyeksa jiwa

Gelora cinta mengkhayal rasa dalam angan ku
Setiap waktu hanya namamu mekar di kalbu
Sayang menyayang ceria rasa
Antara kita tersimpul kasih



Pemuda !!! Tegakkanlah Islam Dalam Hati Kamu

Rasul Allah saw. bersabda : ”Aku berpesan kepadamu supaya berbuat baik kepada golongan pemuda, sesungguhnya hati mereka paling lembut. Sesungguhnya Allah telah mengutusku membawa agama Hanif ini, lalu para pemuda bergabung denganku dan orang-orang tua menentangku” [Riwayat Bukhari].


Duhai pemuda, ketahuilah bahawasanya pemuda dan dakwah itu sangat akrab. Generasi pertama yang menyebarkan dakwah Islam ini adalah dikalangan pemuda. Khalifah yang 4 adalah mereka dikalangan pemuda, sahabat-sahabat Nabi juga mereka yang terdiri daripada golongan pemuda yang gagah dan berani.
Ya Allah, sediakan umat ini dengan para pemuda yang berani dan tegas, tinggi daya juang, pengorbanan dan jihad yang tinggi sebagaimana orang-orang terdahulu dari kami.

Melihat cabaran kehidupan yang semakin menggila, ketempangan akidah semakin membarah, akhlak umat Islam semakin rosak akibat serangan musuh Islam dari hari ke hari tidak pernah henti. Maka, umat ini memerlukan mereka yang jiwanya sangat hampir dengan Tuhan, hatinya sentiasa berpaut kepada cita-cita dan kemenangan Islam, maka pemuda adalah jawapannya. Mengapa pemuda? Sebab pemudalah mempunyai karakter yang disebut oleh as-Syahid al-Imam iaitu iman, ikhlas, semangat dan amal.

“Sesungguhnya, sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalannya, semakin bersemangat dalam merealisasikannya, dan persiapan untuk beramal dan berkorban dalam mewujudkannya. Sepertinya keempat rukun ini, yakni iman, ikhlas, semangat, dan amal merupakan karakter yang melekat pada diri pemuda, kerana sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang bertaqwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah kemahuan yang kuat. Itu semua tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda.” (Risalah Ila Syabab)

Anak-Anak Muda Mewarnai Sejarah Islam

Itulah mengapa sejarah Islam diwarnai oleh para pemuda. Zaid bin Thabit pada usianya 13 tahun sudah menyibukkan diri dengan Islam, Zubayr Al-Awwam menjadi pahlawan dan panglima perang ketika usianya sangat muda, Usamah bin Zaid panglima tentera perang ketika berhadapan dengan tentera Rom di Syria ketika usianya 18 tahun, Al-Arqam bin Abi Al-Arqam sanggup menjadikan rumahnya sebagai tempat penyebaran Islam walaupun mengetahui cabaran yang akan mendatang, Mus’ab bin Umair seorang pemuda yang ditugaskan oleh Rasulullah untuk menjadi pendakwah dan mengislamkan setiap rumah di Madinah, Khalid Al-Walid seorang yang tangkas di medan perang serta mempunyai kemampuan startegi perangnya.
Begitu juga, dengan sejarah sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW dakwah ini diwarnai oleh mereka dikalangan pemuda. Pernahkah kita mendengar kisah pemuda Ashabul Kahfi, pemuda di dalam kisah Ashabul Ukhdud, Zulkarnain, dan sebagainya. Mereka inilah pemuda-pemuda yang mempunyai jiwa yang berani dalam mempertahankan kebenaran dan tidak takut kepada celaan musuh Allah SWT.

Tidak cukup dengan zaman tersebut, dunia Islam pernah dikejutkan dengan para pemuda yang teguh dan thabat dalam jalan dakwah. Sultan Muhammad Al-Fateh pada usianya 21 tahun sudah memimpin bala tentera dan membebaskan Kota Konstantinople, Saifuddin Qutuz pada usianya muda menentang tentera Tatar di Ain Jalut ketika itu umat Islam diambang kejatuhan kerajaan Abbasiah lalu bangkit seorang pemuda mempertahankan umat Islam di Mesir serta Al-Azhar As-Syarif sebagai kiblat ilmu umat Islam, Salahuddin Ayyubi juga pada usianya yang muda menentang Eropah yang ketika itu sudah menawan Jerusalem ditangan tentera Salib sehingga 2/3 dunia ini adalah milik Islam.

Begitu juga, Revolusi Timur Tengah 2011 seperti Tunisia, Mesir, Libya, Syria, Yaman dan lain-lain semuanya tunduk ditangan pemuda.

Ayuh anak-anak muda, sedarilah masa muda ini sangat bermakna. Manfaatkan usia muda untuk Islam serta ummah. Usah kita memisahkan dunia kita dengan dunia mereka yang yang sangat dahagakan kefahaman Islam. Mari kita bina generasi pewaris dikalangan pemuda.

Perancangan Musuh Islam Terhadap Anak Muda

Orang Yahudi dan musuh-musuh Islam tidak akan membiarkan pemuda-pemuda Islam dekat dengan ilmu dan iman, mereka akan memisahkan diri pemuda dengan jihad sehingga menyebabkan pemuda Islam menjadi lemah dan kaku. Protokol Yahudi ada menyebut:-

“ Kita mesti bekerja untuk merosakkan akhlak disetiap tempat. Dengan itu penguasaan kita akan mudah dicapai. Kita akan terus membentangkan teori hubungan seks sejelas-jelasnya supaya tidak ada suatu pun yang dianggap suci pada pandangan pemuda. Hasilnya ialah memuaskan hawa nafsu seks adalah matlamat mereka. Ketika itu akan runtuhlah akhlak mereka”.

Begitu juga kata pemimpin penjajah Kristian : “Gelas arak dan pelacur amat berperanan dalam menghancurkan umat Muhammad lebih daripada apa yang dilakukan oleh seribu meriam. Oleh itu tenggelamkan mereka ke dalam cintakan kebendaan dan syahwat”.

Perancangan musuh Islam tidak akan pernah sunyi, mereka akan bekerja siang dan malam untuk menghancurkan iman pemuda-pemuda Islam, kerana mereka percaya golongan pemudalah sebagai pemimpin sesebuah Negara pada masa akan datang.

Solusi

Apakah yang perlu kita buat selaku mahasiswa Islam yang belajar di Ardhul Kinanah? Kerana kitalah yang mengaku sebagai pemuda Islam dan Rijalu Taghir (agen perubah). Maka disini antara yang perlu kita persiapkan diri :-

1) Sentiasa melazimi usrah/muzakarah berkelompok setiap minggu.
2) Solat berjemaah di masjid.
3) Mewujudkan biah yang solehah di kalangan kita.
4) Membaca buku-buku fikrah dan pembinaan diri.
5) Sentiasa cakna dengan isu umat Islam, mengetahui sejarah jatuh bangunnya Islam, dan serangan pemikiran terhadap umat Islam.
6) Sentiasa mengikuti program-program tarbiyah dan pembinaan diri.
7) Menyibukkan diri dengan ilmu pengetahuan dan kerja-kerja Islam.

Apa yang disebut diatas ini adalah sedikit sahaja yang perlu dilakukan, selebihnya terpulanglah pada anda selaku anak muda yang mengaku sayang pada Islam. Lakukanlah sesuatu untuk ummat yang semakin jauh dengan Islam yang sebenar. Andalah pemuda! Andalah mampu merubah dan mengubah segala-galanya.

Penulis:-
Mohd Faizzudin Ghazali

Fingerprint - Katy Perry


Voted most likely to end up
On the back of a milk box drink
Looks like I'm letting 'em down
'Cause seven, seventy-five isn't worth
An hour of my hard work and time
When you can't afford half the shit they advertise

Oh, I'm worth more then they ask
More than the toe-tag generation full of regret
Oh, I won't settle no, oh, I can't settle

I wanna break the mold
I wanna break the stereotype
Fist in the air
I'm not going down without a fight

It's my life and I'm not sitting
On the sidelines watching
It pass me by, I'm leaving you my legacy
I gotta make my mark, I gotta run it hard
I want you to remember me

I'm leaving my fingerprints
I'm leaving my fingerprints
I'm leaving my fingerprints on you

Representing you and me
Don't you wanna go down in history?
Rather then end up begging on the streets
Trading under table favors for a place to sleep

'Cause I'm worth more than this
So stop writing prescriptions for my Ritalin
I can't focus my attention

I wanna break the mold
I wanna break the stereotype
Fist in the air
I'm not going down without a fight

It's my life and I'm sitting
On the sidelines watching
It pass me by, I'm leaving you my legacy
I gotta make my mark, I gotta run it hard
I want you to remember me

I'm leaving my fingerprints
I'm leaving my fingerprints

Don't give up, don't give in
Build your house on the rock
Oh, not in the sand, in the sand
In the sand, in the sand

It's my life and I'm not sitting
On the sidelines watching
It pass me by, I'm leaving you my legacy
I, I gotta make my mark, I gotta run it hard
I want you to remember me

It's my life and I'm not sitting
On the sidelines watching
It pass me by, I'm leaving you my legacy
I, I gotta make my mark, I gotta run it hard
I want you to remember me

'Cause I'm leaving my fingerprints
I'm leaving my fingerprints
I'm leaving my fingerprints in the end






Penjagaan Orkid - Cahaya (3)


Daun orkid boleh memberitahu anda tentang tahap cahaya yang diperlukan. Untuk membuat hidup anda agak mudah, penanam orkid dikategorikan kepada tiga bahagian iaitu tahap cahaya rendah, sederhana dan tinggi.

Figure 09 - Linkin Park


Nothing ever stops all these thoughts and the pain attached to them
Sometimes I wonder why this is happening
It's like nothing I can do would distract me when
I think of how I shot myself in the back again
'Cause from the infinite words I could say I
Put all pain you gave to me on display
But didn't realize instead of setting it free I
Took what I hated and made it a part of me

(Never goes away)
(Never goes away)

[Chorus]
(And now)
(You've become a part of me)
(You'll always be right here)
(You've become a part of me)
(You'll always be my fear)
(I can't separate)
(Myself from what I've done)
(Giving up a part of me)
(I've let myself become you)

Hearing your name the memories come back again
I remember when it started happening
I see you in every thought I had and then
The thoughts slowly found words attached to them
And I knew as they escaped away
I was committing myself to them and everyday
I regret saying those things cuz now I see that I
Took what I hated and made it a part of me

(Never goes away)
(Never goes away)

[Chorus]
(And now)
(You've become a part of me)
(You'll always be right here)
(You've become a part of me)
(You'll always be my fear)
(I can't separate)
(Myself from what I've done)
(Giving up a part of me)
(I've let myself become you)

(Never goes away)
(Never goes away)
(Never goes away)
(Never goes away)

(Get away from me)
Give me my space back you gotta just
(Go)
Everything comes down the memories of
(You)
I've kept it in but now I'm letting you
(Know)
I let you go so get away from
(Me)
Give me my space back you gotta just
(Go)
Everything comes down the memories of
(You)
I've kept it but now I'm letting you
(Know)
I let you go

(And now)
(You've become a part of me)
(You'll always be right here)
(You've become a part of me)
(You'll always be my fear)
(I can't separate)
(Myself from what I've done)
(Giving up a part of me)
(I've let myself become you)

I've let myself become you
I've let myself become lost inside these thoughts of you
Giving up a part of me, I've let myself become you


Kenalilah Hatimu Wahai Insan


Aku mulakan penulisan ini dengan memuji tuhan sekalian alam yakni Allah S.W.T. tuhan yang mengerakan hati hamba-hambaNya.
Firman Allah yang bermaksud:

"Akan Aku penuhkan neraka Jahanam itu dengan manusia dan jin.Dan mereka diberi hati namun mereka tidak mahu menggunakan hati mereka untuk memahami ayat Kami,dan mereka diberi akal namun mereka tidak mahu memikirkan kebesaran Kami,dan mereka diberi pendengaran namun mereka tetap ingkar akan arahan Kami."

Jelaslah bahawa hati itu sangat penting dalam kehidupan kita sehingga Allah S.W.T. meletakan hati dahulu kemudiannya diikuti oleh anggota yang lain.Sebagai hamba Allah yang hina dan faqir di sisiNya hendaklah kita "Strive for mardhatillah".Persoalannya bagaimana?Hanya melalui bimbingan guru yang diiktiraf.Telah bersabda Nabi Muhammad S.A.W. yang bermaksud:

"Sesungguhnya dalam jasad anak Adam itu terdapat segumpal darah,apabila baik darah itu maka baiklah seluruh jasadnya,apabila buruk jasad itu maka buruklah jasadnya,ketahuilah ianya hati."

Jadi saya ingin menyeru kepada semua kaum muslimin agar bersihkan hati kita untuk kita mengikuti para aulia dan salafus salih.Ayuhlah tingkatkan himmah kita untuk bersama nabi dan para sahabat agar tersemainya cinta kita kepada baginda dan Allah S.W.T..
:)

Tangisan 12 Rabiul Awal



Rasulullah S.A.W mulai sakit

Rasulullah S.A.W mulai gering. Baginda bertanya kepada isteri-isterinya: "Giliranku esok di mana? Di mana aku esok?"

Isteri-isteri yang penuh kasih sayang memberikan pilihan kepada suami yang tercinta, untuk memlih di mana saja baginda ingin berada. Rasulullah S.A.W memilih rumah si pipi merah, Aisyah binti Abu Bakar R.A. Rasulullah S.A.W menghabiskan sisa-sisa hujung kehidupannya di rumah Aisyah R.A.

Di rumahnya, Aisyah R.A membacakan surahal-Falaq dan an-Nas serta doa-doa yang dihafalnya, sambil meniupkan ke seluruh tubuh baginda S.A.W. Begitu kasihnya Aisyah R.A kepada Rasulullah S.A.W.

Wasiat baginda S.A.W
Sayangnya Nabi S.A.W kepada umatnya. Di saat akhir kehidupannya, lima hari sebelum nyawanya diambil, Nabi S.A.W meninggalkan pesanan yang mungkin dilupakan oleh ramai umatnya di zaman kini. Pesanan baginda S.A.W berbunyi:

"Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Nasrani. Mereka menjadikan kubur nabi-nabi mereka sebagai masjid". Baginda S.A.W meneruskan nasihatnya: "Jangan kalian jadikan kuburku sebagai berhala yang disembah".

Empat Hari Sebelum Saatnya Tiba
Baginda S.A.W tetap mengimami solat berjemaah sehinggalah solat maghrib pada hari keempat sebelum ajalnya tiba. Menjelang Isya', sakit baginda S.A.W semakin mencengkam. Sakitnya itu tetap tidak menghalang Rasulullah S.A.W daripada mengambil berat tentang solat Jemaah umatnya. Baginda S.A.W berkata:

"Adakah semua orang telah mendirikan solat?"

Jawab para sahabat: "Belum wahai Rasulullah, mereka sedang menunggumu."

Baginda S.A,W berkata: "Sediakan bekas air untuk ku." Lalu para sahabat melakukannya, Nabi S.A.W cuba menyegarkan dirinya dengan air tersebut. Baginda S.A.W cuba bangun, tetapi tidak mampu. Sakit masih mencengkamnya. Baginda S.A.W jatuh pengsan.

Nabi S.A.W terjaga, lalu bertanya:

"Adakah semua orang telah mendirikan solat?"

Para sahabat menjawab: "Belum wahai Rasulullah, mereka sedang menunggumu."

Baginda S.A.W menyegarkan lagi dirinya dengan air, tetapi masih tidak terdaya. Baginda bertanya lagi berulang kali:

"Adakah semua orang telah mendirikan solat?"

Sahabat R.A yang ada memberikan jawapan yang sama: "Belum wahai Rasulullah, mereka sedang menunggumu."

Berulang kali soalan itu ditanya oleh nabi S.A.W. Baginda S.A.W terlalu gering, tidak mampu untuk mengimami solat, walau sudah berulang kali baginda S.A.W berusaha menyegarkan badannya. Akhirnya, Nabi S.A.W menyuruh Abu Bakar R.A mengimami solat menggantikan baginda S.A.W. Abu Bakar R.A memikul amanah itu. Semenjak hari itu, dia telah mengimami sebanyak tujuh belas kali solat fardhu.

Senyuman Subuh Terakhir

Umat Islam sedang mendirikan solat Subuh bersama Abu Bakar R.A. Tiba-tiba Rasulullah S.A.W menyingkap tabir di bilik Aisyah R.A lalu memandang ke arah mereka. Baginda tersenyum dan tertawa.

Abu Bakar R.A dengan penuh hormat mengundurkan dirinya kerana menyangka Rasulullah S.A.W ingin bersolat bersama mereka.

Kerana terlalu gembira, para sahabat sehingga mahu berhenti solat ketika itu. Tetapi Rasulullah S.A.W memberikan isyarat agar solat diteruskan. Kemudian baginda S.A.W masuk semula ke dalam biliknya, dan menutup tirainya.

Tangisan dan ketawa Fatimah R.A

Pagi itu, Nabi S.A.W membisikkan sesuatu di telinga Fatimah R.A. Fatimah menangis mendengarnya. Kemudian Nabi S.A.W memanggil puterinya sekali lagi, lalu berbisik. Kali ini Fatimah ketawa keriangan.

Aisyah R.A dan isteri yang lain kehairanan lalu bertanya kepada Fatimah R.A. Dia menjawab:

"Rasulullah S.A.W membisikkan kepada ku bahawa baginda akan wafat dengan sakit yang dihadapinya, lantas aku pun menangis. Kemudian baginda S.A.W membisikkan kepada ku bahawa akulah ahli keluarganya yang pertama akan menyusul selepasnya, aku pun ketawa."
Fatimah R.A puteri Rasulullah S.A.W berasa kasihan kepada ayahnya yang kesakitan, lalu dia berkata kepada ayahnya:

"Alangkah deritanya ayah."

Nabi S.A.W menjawab: "Selepas ini tiada lagi penderitaan ke atas ayah mu."

Baginda S.A.W meninggalkan nasihat buat umatnya: "Jagalah solat, jagalah solat, dan hamba-hamba yang dimiliki."

Di atas pangkuan Aisyah R.A

Nabi S.A.W berada dalam pelukan isteri tercinta, Aisyah R.A. Saudara lelaki Aisyah R.A, Abdul Rahman bin Abu Bakar muncul sambil membawa sebatang kayu sugi.

Rasulullah S.A.W memandang ke arah Abdul Rahman. Si isteri tercinta memahami isi hati suaminya. Aisyah R.A tahu Nabi S.A.W ingin kan kayu sugi tersebut.

Aisyah R.A bersuara:

"Mahukah aku ambilkan kayu sugi untukmu?". Baginda S.A.W menganggukkan kepala setuju.

Aisyah R.A mengambil kayu sugi, lalu menghulurkannya kepada Rasulullah S.A.W. Aisyah R.A menyedari kayu sugi itu terlalu keras, lalu dia mengambilnya kembali.

Dia bertanya lagi:

“Mahukah jika aku lembutkannya untuk mu?â€. Baginda Sallallahu ‘alaihi wassalam mengangguk tanda bersetuju.

Aisyah R.A melembutkan kayu sugi itu dengan menggigit-gigit hujungnya. Lalu Aisyah R.A memggosokkan gigi Rasulullah S.A.W dengan kayu tersebut.
Nabi S.A.W wafat atas pangkuan Aisyah R.A, dengan bersatunya air liur Aisyah R.A dan Rasulullah S.A.W.

Akhirnya

Baginda S.A.W berasa sakit. Baginda S.A.W mencelup tangannya di dalam air, kemudian menyapu mukanya, lalu berkata: "Tidak ada Tuhan selain Allah. Sesungguhnya pada kematian itu ada kesakitan."

Selesai sahaja bersugi, baginda S.A.W mengangkat tangan atau jarinya ke langit, lalu menyebut: "Bersama orang-orang yang engkau berikan nikmat kepada mereka, daripada kalangan nabi-nabi, siddiqin, syuhadaâ serta solihin. Ya Allah, ampunilah diri ku, rahmatilah diri ku. Temukanlah aku dengan Teman Yang Tertinggi, Ya Allah Teman Yang Tertinggi."

Tangisan Para Sahabat

Anas bin Malik R.A berkata: "Tidak pernah aku melihat hari yang paling baik dan berseri-seri melainkan hari Rasulullah S.A.W sampai kepada kami, dan tidak pernah aku melihat hari yang paling buruk dan gelap melainkan pada hari kewafatan Nabi S.A.W."

Berita kematian nabi S.A.W tersebar, tangisan tidak tertahan lagi. Air mata sahabat bercucuran.

Fatima R.A, puteri Rasulullah S.A.W berkata: "Duhai ayahanda kesayanganku, yang telah menyahut panggilan Tuhannya, duhai ayahanda kesayanganku, syurga Firdaus tempat kembalinya, duhai ayahanda kesayanganku, kepada Jibril kami sampaikan berita kewafatannya."

Umar R.A hilang pertimbangan, kecintaannya kepada Nabi S.A.W membuatkan dia seakan tidak sedar apa yang dia katakan. Umar R.A berteriak dengan suara yang lantang:

"Ada orang-orang munafiq yang mendakwa Rasulullah S.A.W telah wafat. Sesungguhnya Rasulullah S.A.W tidak mati, tetapi baginda S.A.W pergi bertemu Tuhannya sebagaimana Musa bin Imran yang menghilangkan diri daripada kaumnya selama empat puluh hari. Kemudian dia kembali semula kepada kaumnya setelah orang berkata dia telah mati. Demi Allah! Rasulullah S.A.W akan kembali dan memotong tangan dan kaki orang yang mengatakan baginda S.A.W telah mati!".

Abu Bakar R.A bergegas pulang tatkala mendengar berita kematian Rasulullah S.A.W. Dibukanya kain yang menutupi Nabi S.A.W, dipeluk dan diciumnya Nabi S.A.W.

Abu Bakar menenangkan umat.

Umar R.A masih lagi mengungkapkan kata-katanya tadi. Abu Bakar R.A berkata kepada Umar R.A: "Duduklah Umar!". Tetapi Umar R.A enggan untuk mendengar arahan Abu Bakar R.A.

Abu Bakar R.A terus berkata: "Sesiapa di kalangan kamu yang menyembah Muhammad S.A.W, sesungguhnya Muhammad S.A.W telah mati. Sesiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Hidup dan tidak mati." Beliau terus membaca surah Ali Imran, ayat 144:

Dan Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul yang sudahpun didahului oleh beberapa orang Rasul (yang telah mati atau terbunuh). Jika demikian, kalau ia pula mati atau terbunuh, (patutkah) kamu berbalik (berpaling tadah menjadi kafir)? Dan (ingatlah), sesiapa yang berbalik (menjadi kafir) maka ia tidak akan mendatangkan mudarat kepada Allah sedikitpun; dan (sebaliknya) Allah akan memberi balasan pahala kepada orang-orang yang bersyukur (akan nikmat Islam yang tidak ada bandingannya itu).

Para sahabat terpaku. Mereka tersedar daripada lamunan mereka. Mereka mulai sedar hakikat Nabi S.A.W telah meninggalkan mereka. Kata-kata Abu Bakar R.A menyentap jiwa mereka yang sedang kesedihan, mengambalikan mereka kepada kewarasan.

Demi Allah! Seakan-akan manusia tidak mengetahui bahawa ayat ini pernah diturunkan sehinggalah Abu Bakar membacanya. Lalu semua orang mengambil ayat itu daripada Abu Bakar. Lantas semua orang yang mendengar ayat itu dibaca, turut membacakannya, demikian kata Ibnu Abbas R.A.

Umar R.A yang tadi terlalu sedih hingga mengeluarkan kata-kata yang yang menggoncang akidah umat Islam, tersedar daripada kesilapannya. Ayat itu menyentap jiwanya kembali, menenangkan kembali hatinya yang sedang berkecamuk:

"Demi Allah, sebaik sahaja aku mendengar Abu Bakar membacakan ayat itu, aku menjadi lemah longlai sehingga tidak berdaya untuk berdiri. Akhirnya aku rebah ke bumi apabila mendengar Abu Bakar membacakannya. Maka yakinlah aku, Nabi S.A.W telah wafat.

[Ringkasan daripada ar-Rahiq al-Makhtum susunan Shaikh Safiyurrahman al-Mubarakfuri. Edisi terjemahan bertajuk Sirah Nabawiyyah terbitan Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia (YADIM)]
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Akhirnya 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijrah, hari Isnin, perginya Rasulullah S.A.W meninggalkan umatnya.

Mana mungkin umatnya tidak menangis tatkala baginda S.A.W meninggal dunia, sedangkan ketika hidupnya baginda S.A.W menempuh 1001 ujian dan seksaan hanya kerana menyampaikan Islam kepada umatnya.

Bagaimana Nabi S.A.W yang sebelumnya dipercayai oleh semua penduduk Mekah, akhirnya ditolak dan dicerca tatkala berdiri di Bukit Safa, menyeru kaumnya kembali kepada Allah.

Bagaimana mungkin kita lupa, ketika nabi S.A.W sedang sujud di Masjidil Haram, lalu kaum musyrikin meletakkan najis dan kotoran di atas batang tubuh nabi S.A.W. Lalu munculnya Fatimah R.A menangis sambil membersihkan tubuh Rasulullah S.A.W.

Bagaimana kita boleh lupa, Nabi S.A.W ketika pertama kali mengajak penduduk Madinah kepada Islam, baginda S.A.W dibalas dengan lontaran batu. Setiap penjuru jalan yang baginda S.A.W lalui. Kanak-kanak, hamba dan kaum wanita menanti sambil melemparkan batu-batu ke arah nabi S.A.W. Lalu malaikat menawarkan tawaran untuk memusnahkan mereka yang menyakiti Nabi S.A.W, tetapi Nabi S.A.W menolak tawaran itu, kerana masih yakin akan datang masanya generasi kemudian menerima dakwah beliau.

Bagaimana kita boleh lupa ?? :'(